25 August 2012

Musuh Terbaru Penulis

"Musuh para penulis bukanlah pembajakan, tapi tak dikenal" - Penerbit Tim O'Reilly

Di era atom, saat hero masih menempati posisi terhormat, hidup yang eksentrik selalu menimbulkan rasa decak. Ada yang tiba-tiba menghilangkan diri selama bertahun-tahun. Ada yang menepi di ceruk-ceruk tempat yang sepi. Sosok yang dengan sempurna dirangkai Seno Gumira Ajidarma dalam "Manusia Kamar".

Ini era bit, ketika kelimpahan dan kemudahan informasi menjadi ciri khas; ketika seseorang dinilai bukan karna eksentrikannya tapi bagaimana tampil di publik dengan diferensiasinya. Di era bit ini, hero mati. Yang dianggit adalah yang muncul terus-menerus tiada henti.

Di era ini kedangkalan adalah konsekuensi. Berjalan beriringan dengan kecepatan. Cepat dan dangkal. Dan di situasi masyarakat yang seperti ini, kehebatanmu membaca puluhan buku dalam sebulan atau kekuatanmu meriset bertahun-tahun terhadap satu topik akan dilihat sebagai anomali. Atau mendapatkan pengakuan ringkas: wowwwww! Ya begitu saja. Tak ada yang lain.


Ini era ketika kamu harus dikenal seluas-luasnya untuk mendapatkan kapital dari tulisanmu. Dan kapital itu adalah GRATIS. Gak salah tulis. Ya, gratis. Kamu dituntut untuk menggratiskan karyamu. Tak peduli kamu mengerjakannya selama bertahun-tahun.

Jangan bersedih ya. Jangan menggerutu bahwa dunia ini tak adil. Pahami karakter zaman ini dan berkaryalah dengan karakter itu. Jika tidak, terimalah nasib lahir di masa yang tak tepat.

Jadi sudah jelas, musuh besar penulis saat ini bukan lagi pembajakan, tapi tak dikenal. 

No comments: