23 September 2007

Novel Paling Tidak Bermutu

::myquran

talfiq: Bagaimana untuk mendapatkan buku "Tuhan, Izinkan Aku Jadi Pelacur
« pada: 02 Mei 2007, 04:50:06 pm »

Salam,

Saya dari Malaysia. Saya ada membaca review tentang buku seperti pada tajuk di atas. Dengar harganya sekitar Rp 50,000. Di mana boleh saya dapatkan buku ini. Kalau ada wakil di Indonesia yang bisa saya kontek?


Yassin El Cordova
« Jawab #1 pada: 04 Mei 2007, 08:36:54 pm »

di Toko Gunung Agung ada, gue baru dari sana ni ncik geleng-geleng kepale ni dibuat.


talfiq
« Jawab #2 pada: 04 Mei 2007, 09:38:24 pm »

kenapa? beli tak buku tu Melettttttt


fiyant g.hadia
« Jawab #3 pada: 05 Mei 2007, 06:07:24 am »

...Novel PALING TIDAK BERMUTU yang pernah saya baca...


talfiq
« Jawab #4 pada: 05 Mei 2007, 11:11:40 am »

kenapa sich. apa an yang tak bermutu itu


priya
« Jawab #5 pada: 11 Mei 2007, 12:45:21 pm »

Kutip dari: fiyant g.hadia pada 05 Mei 2007, 06:07:24 am
...Novel PALING TIDAK BERMUTU yang pernah saya baca...
jangan menilai dari segi emosi Senyum manis malah sebaliknya bagi ane disitu tersirat banyak hal yang harus diperhatikan umat islam dalam memahami islam sesungguhnya. pokoke banyak pelajaran hikmah yang bisa kita petik, terutama lagi bagi orang-orang yang belum banyak tahu tentang islam secara menyeluruh seperti ane Senyum manis.


fiyant g.hadia
« Jawab #6 pada: 11 Mei 2007, 06:26:18 pm »

...Justru di novel itu terdapat penyesatan opini publik terhadap suatu Gerakan dakwah(mencampurkan Gerakan yang satu dengan yang lain tanpa sesuai fakta)...sehingga akan timbul kesalahfahaman masyarakat.


aljechin
« Jawab #7 pada: 11 Mei 2007, 06:36:30 pm »

Kutip dari: fiyant g.hadia pada 11 Mei 2007, 06:26:18 pm
...Justru di novel itu terdapat penyesatan opini publik terhadap suatu Gerakan dakwah(mencampurkan Gerakan yang satu dengan yang lain tanpa sesuai fakta)...sehingga akan timbul kesalahfahaman masyarakat.

Yang dimaksud Gerakan Dakwah itu NII kan?
Tapi kenyataannya NII dulu sempat diributkan, bahkan sempat diadukan ke polisi oleh sebagian Ulama.
Saya ingin tanya, bagian mana dalam novel itu yang mencampurkan Gerakan yang satu dengan yang lain?


fiyant g.hadia
« Jawab #8 pada: 11 Mei 2007, 06:40:11 pm »

..NII disamakan dengan Tarbiyah


Yassin El Cordova
« Jawab #9 pada: 11 Mei 2007, 08:09:33 pm »

nah makai dari itu perlunya membaca kritis !! pernah dengar istilah ini ?? pak hernowo pernah bilang tentang buku ini setidaknya klo kita membaca buku atau telah terbiasa membaca buku otak kita akan menyerap gagasan sang penulis yang baik berdasrakan nilai-nilai nurani seorang pembaca buku bilaa ada yang bersifat merusak maka akan terpental dengan sendirinya

saya sendiri si rumah mempunyai sebuah buku yang menawarkan gagasan tentang negara sekuler lebih baik dari negara islam sekalipun jujur aja gue agak ketawa ketika coba menganalisis dan menelaah isi buku dan segi pandang penulis buku tersebut dari mulai yang terlalu mengambil contoh berlebihan pada konsepnya Taliban (padahal belum menjadi ijma ulamak kalu perempuan tidak boleh keluar malam , dan harus memakai cadar sedankan yang lelaki nya harus memaki jengot ,apa yang berlaku dalam opini media barat dan juga ikut mempengaruhi penulis buku tersebut hanya berdasarkan yang boleh terlihat secara Zhahir saja dan arogan mereka pada Islam) lalu memuji konsep negara sekular yan menjamin kebebasan umat beragama ( case yan lain dan boleh diuji adalah Turki erakini seusai runtuhnya kesultanan Ottoman pada tahun 1924 .Bokapnya sekular turki secara resmi melarang pakaian muslimah , azaan, dan simbol-simbol agama yanglain hinga kini istrinya Erdogan pun dicerca abis oleh para sekular fundamentalist ,negara sekular mana yang hendak dimaksud , dari berbagai kasus yang beredar sebebas-bebasnya negara sekular pastilah mengeluarkan larangan terhadap pemakain simbol-simbol agama tertentu di muka umum dan ini udah berlaku luas jadi negara sekulr mana yang menjamin kebebasan beragama )


oryza
« Jawab #10 pada: 12 Mei 2007, 07:25:24 pm »

Menurut saya kurang bagus bukunya Senyum manis Dulu beli karena tertarik dengan judulnya. Tapi ternyata isinya sangat mengecewakan...


singodimejo
« Jawab #11 pada: 12 Mei 2007, 09:59:06 pm »

kalau saya menilai Novel ini sangat istimewa Bikin shock! penulis mencoba mendakwahkan sekuler dengan format cerita yang dikemas seolah-olah kisah nyata yang memberikan pesan seolah-olah Islami. dengan gaya pembahasaan yang apik buku ini cukup sukses menebar fitnah ditengah-tengah umat yang awam. bahkan banyak para aktivis Islam Liberal dan aktivis kiri yang menggunakan buku ini menjadi senjata andalan dalam dakwah mereka. SALUT.... saya cukup tertantang UNTUK MELAWANYA.... Tembakkk


Scorpion14
« Jawab #12 pada: 12 Mei 2007, 10:38:00 pm »

@atas
kmrn pernah tuh si penulis ada di myQ.... tp skrg dah ga muncul lagi ga tau knapa.... udah sering di serang ko si penulis di myQ ini


Yassin El Cordova
« Jawab #13 pada: 13 Mei 2007, 10:00:08 am »

setau gue novel itu tergolong novel Lamo ..lamo sangat sedah pernah beredar dan yang emanmg udah basi ...brur bukannya bersikap diskriminan terhadap karya sastra tergantung juga kahan niat seorang penulis menulis sebuah karya itu dengan tujuan apaaa ada yang cuma have fun ada juga memang bertujuan memberikan pencerahan pada para pembaca jadi setelah membaca buku tersebut diharapkan seorang pembaca dapat something yang ok punya serta berarti dalam memaknai kehidupan yang fana ini gga salah juga kan klo masyarakat muslim semakin kritis terhadap novel dan buku-buku yang beredar yang musti tapi kenapa media barat selalu memandang bahawa itu merupakan pelanggaran HAM Huh jangan pulak kita ni hanya "Angguk-angguk ,geleng-geleng, runduk-runduk iyo-iyo ikuta saje " hah cemana la


aljechin
« Jawab #14 pada: 13 Mei 2007, 10:04:18 am »

Kutip dari: fiyant g.hadia pada 11 Mei 2007, 06:40:11 pm
..NII disamakan dengan Tarbiyah

Itu kan kesimpulan ente.


talfiq
« Jawab #15 pada: 13 Mei 2007, 01:00:42 pm »

salam,

saya pernah berada di NII KW IX (dikaitankan dengan Universitas/Ma'had al Zaytun pimpinan ASPG) itu. Jadinya saya ingin mendapat teks buku ini untuk menilai kandungannya.

Saya faham kenapa "Izinkan aku menjadi pelacur itu", kerana waktu keluar NII saya pernah merasa tidak punya Tuhan,atau Allah menzalimi saya dengan mencebloskan saya menjadi ahli NII KW IX yang al kadzzab wa dajjal laknatuLLah.

toh,kalo sama isi doktrinnya NII KW IX,NII dengan Tarbiyah ya gak apa-apa. Tak silap saya Helmi Aminuddin itu kan pernah jadi anggota NII KW IX sebelum ke PKS.

buku doktrin ala-ala Tarbiyah PKS pun saya ada.. memang isi/ayat yang digunakan tidak jauh beda. Cumanya PKS tidak mengajak meninggalkan solat digantikan dengan solat akimuddin, atau menipu, atau haji ke Indonesia yang dianggap Ka'bah ke abad ke 21 itu


oryza
« Jawab #16 pada: 13 Mei 2007, 04:03:02 pm »

Sebenarnya porsi tentang NII di novel ini ngga banyak koq. Sekitar 50 halaman aja atau 25% dari isi buku. Dimulai dari perkenalan sang tokoh utama (Nidah Kirani) dengan Dahiri aktivis NII. Kemudian Kiran bergabung dan dibaiat atas saran Dahiri. Kiran pun aktif mengajak teman2 dan saudaranya bergabung. Tapi kemudian Kiran kecewa karena kualitas imannya semakin menurun. Akhirnya ia pun memutuskan untuk melarikan diri bersama 3 orang sahabatnya.


talfiq
« Jawab #17 pada: 13 Mei 2007, 05:42:58 pm »

dan kemudian?
cerita tentang teknik seks?

Ngikik.. Ngikik.. Ngikik..


oryza
« Jawab #18 pada: 13 Mei 2007, 08:45:15 pm »

Dan kemudian Kiran mulai merokok, memakai narkoba, berganti-ganti pasangan (cowok). Ada Daarul, Fuad, Midas, wandi, Didi, Dosen Kiran (Pak Tomo), dll. Menurut saya novelnya kurang bagus karena isinya sebagian besar adalah kisah pribadi Kiran yang banyak mengutuk Tuhan. Sampai mencoba bunuh diri segala. Cerita macam begitu yang mendominasi isi novel sampai tamat di halaman 249.


talfiq
« Jawab #19 pada: 13 Mei 2007, 11:24:15 pm »

erm... seperti gak laku saja kalu ditransformasi ke sinetron ala-ala Hidayah gitu Melettttttt


oryza
« Jawab #20 pada: 13 Mei 2007, 11:39:29 pm »

iyah. Padahal buku ini sudah lama terbit tapi tidak begitu populer di kalangan pembaca. Judulnya aja yang dibikin heboh.

3 comments:

Anonymous said...

:)
haduh...

padahal saya pengiiin banget baca ini, belum kesampaian, belum sempat. paling nggak, judulnya sudah atraktif, sgt kontroversial dan tulus hehehe....

SANTRIWATI said...

numpang link yaa

http://zaytun.blogspot.com/

Unknown said...

beberapa kali saya membuka google dan mengunjungi beberapa blog yang memuat respon tentang novel TIAMP,ternyata komentar yang saya baca dari beberapa komentator benar-benar dahsyat!
novel ini juga yang membuat saya menjadi sangsi atas kegiatan beberapa organisasi keagamaan selama ini.jujur,gus Muh telah menghipnotis saya untuk berpikir lebih kritis dalam menilai sebuah kebenaran.
matur suwun gus Muh!~