::widyoharjono
Novel ini bercerita perjalanan hidup seorang perempuan yang mencari jati diri dengan ingin membaktikan seluruh hidupnya kepada tuhan. Dalam perjalanannya apa yang dia cari tidak sesuai apa yang di inginkannya. Setiap jengkal hidup yang ia dapatkan selalu ia hubungkan dengan tuhan. Maka manakala ketika ia tidak mendapt apa yang ia harapkan ia pun bersangka jelek pada tuhan.
Pencarian yang ia usahakan dengan keras akhirnya hanya sebuah kekecewaan. Padahal setiap jalan kehidupan ini adalah sebuah ujian bagi manusia. Sebuah rangkaian mencari hikmah. Apa yang di ceritakan dalam novel ini adalah keputus asa an dari sebuah sangkaan. Ada kata yang mengatakan tuhan adalah apa yang kamu sangkakan.memang betul adanya. Tapi percayalah tuhan memberikan semua ujian pasti ada hikmahnya.
Di tengah kekecewaan terhadap tuhan ini. Peran utama dlm cerita novel ini Kiran menyisir kehidupan para ustad dan mereka yng mengaku beriman. Di sela kehidupan para ustad dan ibadah yang mereka kerjakan setiap hari, melalui kekecewaanya tokoh ini,dia masuk dalam bagian hidup yang bagi ustad atau orang yang mengaku beriman adalah tabu bahkan dosa besar.
Tapi apa yang terjadi. ?
Konon cerita ini kisah nyata yang diangkat dari cerita wanita yang ingin sekali berdakwah dengan cara masuk ke organisasi yang mengtasnamakn islam. Dalam pertemuanya dengan aktivis 2 islam itu ternyata terbongkar biang kemunafikan seorang manusia. Bahkan seorang yang berpakain serba puith dan berjenggotyang sering memberikan ceramah dalam seminar 2 di kalangan kampus tidak lewat juga dari cerita kemunafikannya. Mereka yang mengaku beriman begitu gampang masuk dalam kemaksiatan manakala di suguhi rayuan erotic perempuan. Kiran yang sudah jenuh dg takdir tuhan menentang aturan 2 tuhan demi kenikmatan dunia lewat sex bebas. Dan rupanya dia lebih senang melampiaskan kepuasannya pada laki laki yang ktnya mengaku beriman. Tampak dengan jelas bahwa laki laki sesungguhnya adalah munafik. Apa yang dia gembor gemborkan dg lantang tentang takwa dalam kehidupan dia sehari hari ternyta tidak berdaya bila sudah bersebelahan di tempat tidur dengan perempuan.
Membaca novel ini setidaknya mereflesikan kepada kita. Apakah kita termasuk orang orang yang demikan ? Yang munafik ? Sampai seberpa besar keimanan kita ? Iman dalam sesorang tanpa riak riak ujian akan terasa hambar buat pencari keimanan sejati . Kita bs Ngomong di luar dg kuat dg nasihat nasihat agama tapi sesungguhnya masih lemah dan rapuh. Sesungguhnya membaca novel ini adalah sekaligus menguji pandangan keimanan kita terhadap dunia lain utamnya dalam melihat kreasi dan karya seseorang.
Dalm launchingnya di masyarkat, melihat judlnya saja sudah nyeleneh dan tabu. So tak ayal kehadirannya banyak juga mengundang pertanyaan bagi orang islam. Kalo saja setiap orang terinspirasi dengan novel ini maka akan menjadi runyam mental sesorang. Dimana kenyataan yang di terima dengan hidup tidak seperti apa yg di bayangkan orang akan menentang dg aturan 2 kebaikan. Malah ambil setir berbalik arah masuk ke perbuatan kejahatan.
Sekilas membaca novel mengundang pwrtanyaanku pada penulis . Apa maksud dari di tuliskannya novel ini ? Dengan di bubuhi pada akhir cerita bahwa penulis seolah olah menjadi wakil dari setan yang sedang mengusahakn untuk berbuat kejahatan pd manusia. Dan uniknya penulis ( Muhidin M dahlan ) selalu membuat novel yg bertentangan dengan ajaran islam. Apakah penulis memang sudah tidk percaya lagi pada tuhan ? Namun di akhir buku ini dia menulis bahwa sangat di sayngkan apabila iman sesorang menjadi goyah hanya karena buku kecil ini. Nampknya penulis ingin menyadarkan pada kita bahwa sebenarnya kita boleh berkarya apa saja tanpa ada batasan apapun dan masyarkat tidak boleh menjudg karya sesorang jelek atau baik.
Biarkanlah kita berkarya dalam dunia kebebasan tanpa batas. Namun hematku kalo memang berkarya itu sah sah saja mbok ya kita menyajikan karya yg bisa membawa manfaat positip buat orang toh ya...Bukan malah yang menhasilkan sikap skeptis apalagi kepada tuhan. Namun inilah dunia kita harus belajar menyikapi segala perbedaan sebagai kekayaan menuju kemajuan. Dasarnya adalah kalo kita berkarya di batasi maka tak akan berkembang. Kalo kita mau protes maka bukan ikut teriak buku novel ini harus di bredel atau di tarik dari penerbitannya tapi coba tandingi dengan membuat novel yang bisa menggugah jiwa.lebih bisa cinta pada tuhan bisa gak ?
Ada catatan penting dalam diri penulis melauli blognya, dia berkata " bahwa kejahatan luar biasa pada sebuah buku adalah bukan membakarnya, tapi ketika kamu tidak menuliskanyya " dan ada lagi kata kata bagus yg berkaitan dgan ini. Dari Ali Bin Abitholib. " ikatlah ilmu dengan cara menuliskannya ". So sampai sebrapa jauh kita terlibat dalam dunia menulis ?? Ingat pena lebih tajam dari ingatan otak..maka tulis lah apa apa yang bias bermanfaat buat kamu.
Sabtu, 2008 Februari 16
No comments:
Post a Comment