09 April 2014

19 Janji PKI di Pemilu 1955 yang Diperjuangkan Sampai Mati Setelah Pemilu

"Mentjoblos Palu Arit Berarti Memilih PKI | Apa Artinja Djika Saudara Memilih PKI?"

Headline itu 28 September itu begitu mencolok. Juga di sisi kanannya ada logo PKI yang sangat besar. PKI memang memasang headline ini sebagai cara agar kadernya mengawasi kerja para elite-nya untuk memperjuangkan mati-matian apa yang sudah dijanjikan. Untuk membela soal budaya habis-habisan agar berada dalam poros yang sama dengan ekonomi-politik, saya sudah menuliskannya di buku Trilogi Lekra Tak Membakar Buku.

Dalam konteks Pemilu, jika PKI itu mengatakan membela petani, mereka memasang caleg dari petani atau orang yang tahu betul bagaimana bekerja membela para petani. Dan ini mereka buktikan dengan perjuangan mengawal praktik UU Pokok Agraria (UUPA) dan UU Bagi Hasil.

Jadi, bukan omong-kosong. Membela petani, tapi caleg yang dipasang artis syuuur yang berpose di sawah bersama petani di Jawa Barat. Dalam kenyataan sehari-hari kerja politik PKI, fenomena seperti itu tak ditemukan. Jika ada, pasti ditindak.


Begitu juga kalau membela tentara/prajurit miskin, nelayan, intelejensia, buruh, pemuda, seniman, sastrawan, perempuan, pengusaha kecil/nasional, dan sebagainya.

Mau tahu ke-19 janji PKI yang diperjuangkannya paska Pemilu? Ini janji-janji itu:



  1. Memilih PKI, berarti kebebasan demokratis jang seluas-luasnja bagi Rakjat
  2. Bagi kaum buruh, memilih PKI berarti hak dan kebebasan untuk membela kepentingan2nja jang sah, pentjegahan massa-omslah dan perbaikan upah
  3. Bagi kaum tani, memilih PKI berarti turunnja sewa tanah tuan-tanah, perbaikan upah buruh-tani, penjegahan perampasan tanah kaum tani, hapusnja pologoro dan hapusnja rodi.
  4. Bagi para pradjurit, polisi dan pegawai negeri lainnja, memilih PKI berarti djaminan hak-haknja dan perbaikan gadji
  5. Bagi kaum intelegensia, memilih PKI berarti kebebasan dan kesempatan memadjukan ilmu guna kebahagiaan manusia
  6. Bagi para pemuda, memilih PKI berarti harapan jang baik
  7. Bagi para peladjar dan mahasiswa, memilih PKI berarti pendemokrasian pendidikan dan perluasan kesempatan belajar
  8. Bagi para seniman, memilih PKI berarti kebebasan mentjipta dan perbaikan sjarat-sjarat bekerja
  9. Bagi kaum wanita, memilih PKI berarti persamaan hak
  10. Bagi kaum agama, memilih PKI berarti djaminan kebebasan beragama
  11. Bagi kaum pengusaha ketjil, memilih PKI berarti perlindungan pasar dan keringanan padjak
  12. Bagi kaum buruh-nelajan, memilih PKI berarti perlindungan terhadap saingan modal monopoli
  13. Bagi kaum pengusaha nasional, memilih PKI berarti perlindungan terhadap saingan modal monopoli
  14. Memilih PKI, berarti membasmi DI/TII, menghukum koruptor2, pengchianat2 bangsa dan elemen2 fasis
  15. Memilih PKI berarti pendemokrasian pemerintahan daerah dan desa
  16. Memilih PKI berarti mempertahankan kemerdekaan nasional, menjelamatkan perdamaian dan demokrasi
  17. Memilih PKI berarti menempuh djalan kemadjuan bagi Indonesia
  18. Bersatu, menuju kekotak suara untuk mengalahkan Masjumi-PSI jang anti demokrasi
  19. Bersatu, menudju kekotak suara untuk memilih PKI dan partai2 demokratis lainnja.

Ke-19 poin itu diperjuangkan PKI habis-habisan. Ada yang berhasil, ada yang tidak. Misalnya, poin 10: "Bagi kaum agama, memilih PKI berarti djaminan kebebasan beragama" anggota dewan fraksi PKI perjuangkan betul melawan jago podium dari Masjumi saat debat konstituante di Gedung Merdeka, Bandung. Alasan PKI, jika sila pertama adalah kebebasan beragama, maka penganut kepercayaan yang merupakan agama pribumi itu mendapatkan perlindungan dari konstitusi. Walaupun getol, toh PKI "berdamai" dengan PNI dan Presiden Sukarno dengan menerima sila pertama sesuai dengan teks lama di UUD 1945.

Ya ya, PKI ini mati-matian menjalankan janji mereka. Ya, sampai mati benaran. Bukan sekadar bubar, tapi para kader dan pendukung ideologinya ("orang-orang non partai") yang habis-habisan bertarung di Pemilu 1955 itu sepuluh tahun kemudian disembelih, disiksa, dipenjara, dibuang. Mereka bawa mati janjinya dalam pengertiannya yang denotatif.

Selamat Hari Raya Politik! Njoto, di editorial Harian Rakjat di hari pencoblosan 29 september 1955, memang menyebut hari itu adalah "Hari Raya". Libur nasional, ya!

38 comments:

Anonymous said...

Wow,,, membahas lagi masalah PKI. Saya sekarang menyadari kalau sejarah PKI itu adalah pembantaian orang orang yang tidak bersalah, orang yang tidak berdosa, tidak tahu apa2 dan mereka hanya mengiinginkan kesetaraan dan keadilan. Saya sangat kecewa dengan pemimpin orde baru yang telah membohongi kami bangsa indonesia semua sehingga masa kecil waktu di SD kami semua wajib harus menonton pembantaian 30S PKI yang sebenarnya itu hanya kebohongan kalau dibilang mereka Komunis dan kumannya Indonesia sebenarnya mereka TIDAK. Silahkan saudara mononton dokumentasi tentang ACT OF KILLING ini mengenai 30 S PKI yang di perankan oleh aktor asli yang membunuh manusia tidak berdosa saat itu, dia akan menjelaskan bagaimana dia mengikat leher orang2 memakai kawat, di palu, di pancung, kepala di atas kaki meja dll ( ini lah di bilang act of killing ) setelah anda menonton cerita para pembunuh bejat ini anda akan sangat marah, mereka membunuh 2,5 juta manusia. saya tidak akan menceritakan semuanya disini, anda dapat mencari kaset documentasi act of killing ( tidak di jual di indonesia ) anda dapat mendownload dari internet !!! salam

bernard said...

kalo sekarang masih jaman Orba, you tulis comment kaya gini, you bakal dicari n hilang dari muka bumi. Begitu juga saya yang telah membacanya.

Arya said...

Kita harus mengambil sisi positifnya dari peristiwa tersebut, untuk Indonesia yang lebih maju...

Unknown said...

mari buka mata lebar lebar dan gunakan logika untuk kembali menilik sejarah yang kita sudah pelajari selama di bangku sekolah. tidak dapat dipungkiri jika indonesia memiliki sejarah yang sangat kelam, pembantaian yang terjadi oleh kaumnya sendiri dan pembohongan besar - besaran tentang sejarah yang terjadi di indonesia selama orde baru

kenyataaan nya pelajaran sejarah yang kita pelajari selama di bangku sekolah perlu di pelajari kembali

Unknown said...

Hahahaha...mas bernard bisa aja, untungnya sekarang bukan lagi zaman orba yang segalanya serba mencekam, jangankan ngomong gini, kita ngimpi nendang bokongnya Bu Entin aja, besok paginya udah di gedor2 pintunya sama antek2 orba terus di ciduk.
wkwkwkwk

JIM said...

wah, benarkah sejarah tentang ini?!?
ah, kok aku malah bingung dg sejarah negeri ini...
maaf, saya orang yg kurang paham sejarah...

hisyam said...

semoga sejarah akan terulang krmbal...idielogi pki harapan kami

sdb said...

sebenernya muter saja kebetulan korbannya orang PKI, mungkin pada belum pernah ada yg ngerti sikap orang PKI di grass root gimana, kalo bapaknya si sapa tu anggota PDI-P yg bapaknya dlu PKI lupa sya, bapak dia masih ok sbg manusia bisa beradu otak dan argumentasi tapi kalo yg dibawah..wuih kalo anda liat tu si john kei dkk mereka akan kliatan seperti anak kemaren sore..peristiwa perebutan tanah spt di desa saya oleh orang PKI adalah hal biasa yg juga terjadi ditempat2 lain dan penganiayaan perangkat desa yg tidak mendukung PKI juga hal biasa bahkan kakek saya sudah mau dglandang ke luar rumah dan hampir dipukuli trus pembantaian di magetan..banyak lah dan semua itu tidak mungkin dicatat oleh simpatisan2 PKI termsuk act of killing..perlu dipahami juga pada masa itu nuansanya us or them

Em Sholeh Ja'coeb said...

Janji no 10 benarkah ??? secara PKI menjelang thn 1965 membantai orang-orang ketika sholat berjemaah di satu masjid di Jawa Timur. Saya kira yang namanya kampanye dan propaganda tetap sifatnya yaitu tidak sepenuhnya jujur.

Unknown said...

Hahaaaa ada2 ada perumpamaannya ..

Bunda Aliyya Annahla said...

Jadi sebenernya gmana sejarahnya siy? Aku bingung.. pingin tau yg sebenarnya. Dmana ya cari tau..

Ganong Subandi said...

Gampang, lakukan apa yang anggap benar biar Tuhan, dan manusia menyaksikan.

Unknown said...

Kiranya kebenaran terungkap ya... saya ga tau apakah PKI membantai penganut agama, tetapi jelas sekali tentara pada wkt itu bnyk menculik dan membunuh org2 yg DITUDUH PKI tanpa mendapatkan pengadilan yang benar... sungguh sejarah kelam bangsa ini, tentara nasional kita dipakai utk membasmi rakyatnya sendiri. hati-hati dgn koran2 dgn lebel agama yg provokatif, harusnya itu dibredel krn menciderai kerukunan dan melencengakan fakta

Unknown said...

tanya saksi hidup aja :)

andreas barry said...

masa-masa kelam yg terjadi hanyalah konspirasi yg menggunakan atribut pki. dan selama 32th rakyat indonesia dicuci ideologinya. terbukti atau tidaknya silahkan renungkan sendiri. clue: shadow play

Anonymous said...

baru mulai belajar, makasih ilmunya pak

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
masihaerty said...

Mau bagaimanapun PKI tetap membahayakan...harus diberantas...

Unknown said...

Kalau boleh tau membahayakan bagaimana ya? Kalau dulu yg dekat sama Rusia dan China kaum religius, dan kemudian yg dibantai sama Soeharto itu kaum religius tsb, mungkin kamu mikir orang2 beragama itu berbahaya dan harus diberantas kali ya? Padahal semua cuma demi kepentingan politik. Amerika takut Indonesia jadi kekuatan dunia yang sekutu sama Rusia dan China dan dikhawatirkan dapat mengancam hegemoni Barat. Maka, dibikin deh skenario G30S... Sekalian buat bantai simpatisan Sosialis-komunis supaya ga jadi ancaman buat ideologi Barat. Sampai sekarang pun kita cuman pion di politik global.

ahn nung rama said...

Peristiwa G30 yang mengawali massa orba
Dan mei 1998 yang mengakhiri masa orba,
Sungguh masa masa yang suram bagi sejarah bangsa

ahn nung rama said...

Peristiwa G30 yang mengawali massa orba
Dan mei 1998 yang mengakhiri masa orba,
Sungguh masa masa yang suram bagi sejarah bangsa

kepot said...

Menurut saya, sebagai warga Indonesia, khususnya kaum pemuda, pendapat apapun jangan langsung di tela'ah, teliti dulu, di liat dari sumber manakah. Dan satu hal, jangan merumuskan masalah hanya dengan satu artikel saja. Tetapi carilah referensi artikel yang lain. Sudah itu saja.
Hidup Indonesia!

Unknown said...

tak ada gading yg tak retak wasaalaam....

Unknown said...

bunuuuhhhh.....bacooookkkk.....cipookkk...

David Bimantoro said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Yang perlu diingatkan ttg PKI adalah,PKI madiun tahun 1948,disinilah kekejaman dan kebiadaban PKI begitu nyata,masih ratusan saksi hidup,bagaimana kebiadaban PKI waktu itu,membunuh para kyai,guru2,org2 muslim dg semua latar belakang,mereka seret para pemuka agama,guru2 dll,dgn kuda mulai tempat mereka berasal hingga tempat pembantaian terjadi,itulah titik awal begitu mendarah dagingnya kebencian kaum Muslim terhadap organisasi PKI in,dr komentar2 diatas ada yg memang sengaja dihilangkan fakta sejarah kebiadaban PKI Madiun tahun 1948 ini,sehingga kita terlupa dg api pemicu terjadinya gerakan 30 september ini...

Unknown said...

itu hanya janji yang tertulis, yg tidak tertulisnya mana? hanya orang tua dulu yang tau mereka dan saya rasa mereka yg membela PKI disini pasti ada silsilah keturunan PKI.

Unknown said...

Tidak semua sejarah itu benar adanya.Terkadang ada sejarah yg dibuat-buat.

Unknown said...

Hehehe....miris emang kalo dengar sejarah negeri ini....sejarah ditentukan dan ditulis dengan pena sang penguasa saat itu....maka jadilah kita anak negeri yg hidup dengan kebohongan sejarah masa lalu kawan....

Unknown said...

Hehehe....miris emang kalo dengar sejarah negeri ini....sejarah ditentukan dan ditulis dengan pena sang penguasa saat itu....maka jadilah kita anak negeri yg hidup dengan kebohongan sejarah masa lalu kawan....

i9mam9 said...

satu hal yg sangat bertentangan antara paham komunis dgn agamais , yaitu komunisme menganggap agama sebagai penghambat kemajuan. dan mungkin inilah yg menjadi pemicu terjadinya kekejaman /pembantaian yg dillakukan pki terhadap para kyai dan umat islam di jatim pd masa itu. Dalam pemikiran lain mungkin saja kejadian pembantaian itu ilakukan oleh antek2 amerika dgn memakai kedok PKI untuk menurunkan simpati umat islam di indonesia terhadp Partai Pki , karena amerika melihat begitu dekatnya hubungan indonesia dan soekarno dengan negara2 komunis spt China dan Rusia yg notaben sbagai saingan amerika. Sehingga amerika lebih senang jika partai Islam saat itu memenangkan pemilu dan pemerintahan. Sangat bertlak belakang dengan apa yg tejadi akhir2 ini sebagaimana amerika telah menghancurkan begitu banyak negara islam di dunia , dengan kedok terorisme yg tdk pernah terbukti. Amerika selalu mengawali dengan satu issu massal sebelum menghancurkan dan menancapkan kekuasaannya disuatu negara, kecuali dari awal negara sasarannya mau nurut apa kata Paman Sam . Dan kita juga harus melek akan siapa sebenarnya orang2 pintar pemegang peranan di amerika,yg tentu saja bukan suku indian :D ,wallahua'lam.

Unknown said...

Memang saksi hidup banyak mengatakan kekejaman PKI, mslhnya PKI yg mrk lihat itu yg palsu yg memang digunakan utk mengadu domba antara agamis dan komunis sehingga memunculkan pemahaman komunis itu anti agamis. Pdhal itu paham yg berbeda, komunis adlh paham dlm kenegaraan bkn soal keagaman. Sama halnya dgn demokratis, kapitalis n nasionalis, yaitu paham2 kenegeraan yg tdk berlawanan/anti dgn paham agamis ataupu animisme. Tp saran saya tetep yakini yg kalian percayai...

goblog itu asyiqq said...

soeharto sopo biyen wani karo aku to?

goblog itu asyiqq said...

kalo sampai mendapatkan pahlawan beneran,aku nangis darah...

Unknown said...

Semoga sejarah yg sebenarnya dapat terungkap stop brain wash kepada penerus Negri ini

Unknown said...

di mana mana,yg menanglah yg menulis buku,dan menandatangani nya,intinya skrg kita semua NKRI harga MATI,

Anonymous said...

No coment...takut salah

Anonymous said...

No coment