::sofiatul wardiyana
Penelitian terhadap novel Adam Hawa karya Muhidin M. Dahlan bertujuan untuk mengungkapkan struktur, pergeseran, dan makna kisah Adam dan Hawa yang terdapat di dalam novel Adam Hawa. Novel karya Muhidin tersebut merupakan sebuah novel yang di dalamnya termuat teks mengenai kisah Adam dan Hawa yang besumber pada teks hipogram khususnya Al-Quran.
Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif melalui pembacaan heuristik dan hermeneutik terhadap dua teks yang menjadi objek penelitian. Objek yang dimaksud adalah novel Adam Hawa karya Muhidin M. Dahlan serta kisah Adam dan Hawa dari beberapa sumber yang merujuk pada Al-Quran.
Pembacaan heuristik dilakukan dengan menguraikan struktur novel Adam Hawa yang terbatas pada tokoh-penokohan, setting atau latar dan alur. Sedangkan pembacaan hermeneutik dilakukan dalam penerapan analisis intertekstualitas novel Adam Hawa melalui penjajaran dan penemuan relasi antara novel Adam Hawa sebagai teks transformasi dengan beberapa sumber kisah Adam dan Hawa yang merujuk pada Al-Quran sebagai teks hipogram.
Melalui relasi negasi dapat ditemukan adanya pergeseran-pergeseran dalam teks transformasi terhadap hipogram.
Penelitian ini memanfaatkan kajian intertekstualitas yang meminjam pemikiran dari Michael Riffaterre. Melalui metode hermeneutik yang sudah disebutkan di atas, akhir penelitian ini berupaya menemukan makna yang terdapat dalam novel Adam Hawa.
Penguraian struktur novel dari segi tokoh-penokohan, setting atau latar dan alur dilakukan sebagai media interteks dengan hipogram. Dari segi tokoh ditemukan sepuluh tokoh yang berperan dalam membangun cerita. Kesepuluh tokoh tersebut ada yang memiliki karakter sama ataupun menyimpangi karakter tokoh yang merujuk pada teks hipogram. Dari segi setting ditemukan penggambaran latar tempat yang beberapa di antaranya menyimpangi teks hipogram. Secara implisit latar waktunya sama dan latar sosial yang mengalami pergeseran. Alur cerita mengalami pergeseran baik dari segi penampilan cerita maupun garis besar peristiwa yang terdapat dalam novel Adam Hawa terhadap hipogram.
Makna yang terkandung dalam novel Adam Hawa meliputi kuasa laki-laki dan kuasa perempuan. Kuasa yang dimiliki laki-laki dan perempuan teriihat melalui interaksi satu tokoh dengan tokoh lain. Kuasa laki-laki dimiliki oleh tokoh Adam dan kuasa perempuan dimiliki oleh tokoh Maia. Kuasa yang dimiliki oleh kedua tokoh tersebut memiliki sisi positif dan negatif bagi kelangsungan interaksi dengan tokoh lain.
Tidak menutup kemungkinan kedua makna terjadi di masyarakat dan masih terbuka peluang adanya penemuan makna yang lain.
Dosen Pembimbing :
Lutfi, Mochtar
Keywords: intertekstualitas, relasi, makna
Subject: FEMINISM; FICTION; STRUCTURALISM (LITERARY ANALYSIS)
Call Number: KKB KK-2 FS BI 15/07 War p
Email: library@lib.unair.ac.id; library@unair.ac.id
Undergraduate Theses Airlangga University
Dibuat: 2007-12-17
Copyrights:
Copyright © 2007 by Airlangga University Library. Surabaya
6 comments:
berat...berat...diulas dgn hermeneutika...harusnya ada pula dari periset yg memakai antrpologi budaya trhadap buku aku,buku,cinta..dihubungkan dgn fenomena orang indonesia..
wah, soal analisis biar yang ahli aja. aku memosisikan diri sebagai pembaca yang baik saja deh. menikmati imajinasi penulis untuk membayangkan ada sebuah tafsir yang berbeda tentang perempuan pertama yang diluar persepsi umum. asik dan menarik!
Halo mas Muhidin. masih ingat Novi? dulu anggota el shadawi di korkom UNY?
@Novi Kurnia
Saya kira, nama novi masih teringat padat. Generasi kedua dan sekaligus terakhir di paguyuban perempuan el-shadawi. masih di jogja novi?
Masih setia di Jogja mas :-)
Kalo rumahnya yang di Jogja udah jadi ngundang2 kita loh...
Teman2 masih di Komojoyo 16B
@Novi
Astaga, masih di komojoyo 16 B? Delapan tahun lalu seperti tak bergerak. Reni Nuryani juga di situ? mahasiswa UNY yang nge-UGM... hahahahaha
boleh minta copy-an nya ga om.. lagi nyusun skripsi tentang intertekstual juga
kontak ke tidaktahukenapa@gmail.com
makasih
Post a Comment